Rabu, 16 April 2014

MAKALAH SISTEM KEAMANAN PADA E-COMMERCE



MAKALAH
SISTEM KEAMANAN PADA E-COMMERCE



KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tujuan penulisan makalah ini dibuat untuk mendapatkan nilai tugas pada mata kuliah Sistem kendali . Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil dari beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini
Penulis menyadari bahwa tanpa dorongan dari semua pihak, maka penulisan makalah ini tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
semua pihak yang mendukung, sehingga terwujudnya penulusan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Makalah ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis  khususnya dan bagi pembaca yang berminat pada umumya.
      


        Medan, 16 April 2014
           


       Penulis




DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL MAKALAH............................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I  PENDAHULUAN..................................................................................... 1
           1.1  LATAR BALAKANG......................................................................... 1
           1.2  PENGERTIAN E-COMMERCE......................................................... 1
BAB II  PEMBAHASAN...................................................................................... 2

          A. DEFINISI E-COMMERCE…………………..………………………..2

           B. JENIS E-COMMERCE........................................................................... 2

            C. STANDAR TEKNOLOGI E-COMMERCE........................................ 8

            D. ISTILAH-ISTILAH DALAM E-COMMERCE................................... 9

            E. SISTEM KEAMANAN PADA E-COMMERCE........................... …11

            F.PENGENDALIAN SISTEM KEAMANAN PADA E-COMMERCE..12
     
BAB III  PENUTUP..............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………21




BAB I

ABSTRAK
Pengguna transaksi online atau e-commerce semakin meningkat dari waktu ke waktu. Salah satu bentuk  perlindungan pada transaksi e-commerce pada saat ini dapat dilakukan dengan melakukan konfirmasi transaksimelalui sms. Namun ada beberapa resiko atau kerugian jika kita menggunakan sms untuk konfirmasi transaksi padae-commerce. Termasuk didalamnya pemberian informasi dan data pengguna yang akan di konfirmasi kebenarandatanya pada bagian akhir transaksi melalui authentifikasi pengguna. Meskipun teknologi enkripsi menawarkan hal tersebut, namun pemberian keamanan transaksi pada e-commerce adalah suatu pilihan untuk digunakan, ataubahkan sama sekali tidak digunakan. Hal ini disebabkan banyaknya merchants atau toko yang merasa tidak memerlukan suatu system keamanan yang baik. Sejak sistem keamanan melindungi data dan informasi yang akandikirimkan pada transaksi, banyak toko atau merchants yang mengakses data-data penting seperti informasi padakartu kredit atau kartu debit. Penyimpanan data kartu kredit atau debit yang tidak terenkripsi dengan baik, akanmemberikan resiko yang tinggi terhadap pencurian atau bahkan penggunaan data-data yang tidak pada tempatnya.

Kata kunci 
: Keamanan E-Commerce
PENDAHULUAN

Perkembangan  internet  menyebabkan  terbentuknya  sebuah  dunia  baru  yang  lazim disebut  dunia maya.  Di  dunia maya ini setiap  individu memiliki  hak dan kemampuan untuk   berinteraksi   dengan    individu   lain   tanpa   batasan   apapun   yang   dapat menghalanginya.  Sehingga globalisasi yang sempurna sebenarnya telah berjalan  di dunia  maya  yang  menghubungkan  seluruh  komunitas  digital.    Dari  seluruh  aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis merupakan sektor  yang  paling  terkena  dampak  dari  perkembangan  teknologi  informasi  dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh.  Melalui e-commerce, untuk pertama kalinya seluruh manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama agar dapat bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya.
E-commerce   adalah   suatu  jenis  dari  mekanisme  bisnis  secara   elektronik  yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet (teknologi berbasis jaringan digital) sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer), melewati kendala ruang dan waktu yang selama ini merupakan hal-hal yang dominan.  Pada masa persaingan ketat di era globalisasi saat ini, maka persaingan yang sebenarnya adalah terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan e-commerce  untuk  meningkatkan  kinerja  dan  eksistensi  dalam  bisnis  inti.    Dengan aplikasi e-commerce, seyogyanya hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to  door, one-to-one relationship).  Maka  e-commerce bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau jasa melalui  medium internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang mengubah cara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya.  Membangun dan mengimplementasikan sebuah system e-commerce  bukanlah  merupakan  proses   instant,  namun  merupakan  transformasi strategi  dan  system  bisnis  yang  terus  berkembang  sejalan  dengan  perkembangan perusahaan dan teknologi.




BAB II
PEMBAHASAN


A.    DEFINISI E-COMMERCE
E-commerce merupakan prosedur berdagang atau mekanisme jual-beli di internet dimana pembeli dan penjual dipertemukan di dunia maya. E-commerce juga dapat didefinisikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“.
E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
a.       Presentasi electronis (Pembuatan Web site) untuk produk dan layanan.
b.      Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
c.       Otomasi account Pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor Kartu Kredit).
d.      Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan transaksi.

B.     JENIS E-COMMERCE
E-Commerce dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik berbeda-beda.
1.      Business to Business (B2B)
Business to Business eCommerce memiliki karakteristik:
a)      Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
b)      Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
c)      Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
d)     Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Business to Business eCommerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange   (EDI).   Sayangnya   banyak   standar   EDI   yang   digunakan   sehingga menyulitkan interkomunikasi antar pelaku bisnis. Standar yang ada saat ini antara lain: EDIFACT, ANSI X.12, SPEC 2000, CARGO-IMP, TRADACOMS, IEF, GENCOD, EANCOM, ODETTE, CII. Selain standar yang disebutkan di atas, masih ada format- format lain yang sifatnya proprietary. Jika anda memiliki beberapa partner bisnis yang sudah menggunakan standar yang berbeda, maka anda harus memiliki sistem untuk melakukan konversi dari satu format ke format lain. Saat ini sudah tersedia produk yang dapat melakukan konversi seperti ini.
Pendekatan  lain  yang  sekarang  cukup  populer  dalam  standarisasi  pengiriman  data adalah dengan menggunakan Extensible Markup Language (XML) yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). XML menyimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya dalam bentuk  tags seperti  HTML tags sehingga sangat efektif digunakan untuk sistem yang berbeda. Kelompok yang mengambil jalan ini antara lain adalah XML/EDI group.
Pada mulanya EDI menggunakan jaringan tersendiri yang sering disebut  VAN (Value Added Network). Populernya jaringan komputer Internet memacu inisiatif EDI melalui jaringan Internet, atau dikenal dengan nama EDI over Internet.
Topik yang juga mungkin termasuk di dalam business-to-business eCommerce adalah electronic/Internet  procurement  dan  Enterprise  Resource  Planning  (ERP).  Hal  ini adalah  implementasi  penggunaan  teknologi  informasi  pada  perusahaan  dan  pada manufakturing.    Sebagai    contoh,    perusahaan    Cisco    maju    pesat    dikarenakan menggunakan    teknologi    informasi    sehingga    dapat    menjalankan     just-in-time manufacturing untuk produksi produknya.

2.      Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer eCommerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
a)      Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
b)      Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
c)      Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
d)     Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server.

Business to Consumer eCommerce memiliki permasalahan yang berbeda. Mekanisme untuk mendekati consumer pada saat ini menggunakan bermacam-macam pendekatan seperti misalnya dengan menggunakan electronic shopping mall atau menggunakan konsep portal.
Electronic shopping mall menggunakan web sites untuk menjajakan produk dan servis. Para penjual produk dan servis membuat sebuah storefront yang menyediakan katalog produk dan servis yang diberikannya. Calon pembeli dapat melihat-lihat produk dan servis yang tersedia seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan window shopping. Bedanya, (calon) pembeli dapat melakukan shopping ini kapan saja dan darimana saja dia berada tanpa dibatasi oleh jam buka toko. Contoh penggunaan web site untuk menjajakan produk dan servis antara lain:
Ø  Amazon http://www.amazon.com
Amazon merupakan toko buku virtual yang menjual buku melalui web sitenya. Kesuksesan Amazon yang luar biasa menyebabkan toko buku lain harus melakukan hal yang sama.
Ø  eBay http://www.ebay.com, merupakan tempat lelang on-line.
Ø  NetMarket http://www.netmarket.com,
yang merupakan direct marketing dari Cendant (hasil merge dari HFC, CUC International, Forbes projects). NetMarket akan mampu menjual 95% dari kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Konsep portal agak sedikit berbeda dengan electronic shopping mall, dimana pengelola portal menyediakan semua servis di portalnya (yang biasanya berbasis web). Sebagai contoh, portal menyediakan eMail gratis yang berbasis Web bagi para pelanggannya sehingga diharapkan sang pelanggan selalu kembali ke portal tersebut. Contoh portal antara lain:
Netscape Home <http://home.netscape.com>
My Yahoo
  1. Perdagangan Kolabratif.(collaborative commerce).
Dalam c-commerce, para mitra bisnis berkolaborasi (alih-alih membeli atau menjual) secara elektronik. Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis do sepanjang rantai pasokan.
  1. Consumen to consumen(C2C)
Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa ke orang lain. Dapat juga disebut sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain.
Lelang C2C. Dalam lusinan negara, penjualan dan pembelian C2C dalam situs lelang sangat banyak. Kebanyakan lelang dilakukan oleh perantara, seperti eBay.com, auctionanything.com; para pelanggan juga dapat menggunakan situs khusus seperti buyit.com atau bid2bid.com. Selain itu banyak pelanggan yang melakukan lelangnya sendiri seperti greatshop.com menyediakan piranti lunak untuk menciptakan komunitas lelang terbalik C2C online.
Iklan Kecik. Orang mejual ke orang lainnya setiap hari melalui iklan kecik (classified ad) di koran dan majalah. Iklan kecik berbasis internet memiliki  satu keunggulan besar daripada berbagai jenis iklan kecik yang lebih tradisional: iklan ini menawarkan pembaca nasional bukan hanya local. Iklan kecik tersedia melalui penyedia layanan internet seperti AOL, MSN, dll.
Layanan Personal. Banyak layanan personal (pengacara, tukang, pembuat laporan pajak, penasehat investasi, layanan kencan) tersedia di internet. Beberapa diantaranya tersedia dalam iklan kecik, tetapi lainnya dicantumkan dalam situs web serta direktory khusus. Beberapa gratis dan ada juga yang berbayar
  1. Comsumen to Business(C2B).
Dalam C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. Contohnya di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.
  1. Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
Dalam situasi ini perusahaan menggunakan ecommerce secara internal untuk memperbaiki operasinya. Kondisi khusus dalam hal ini disebut sebagai e-commerce B2E(business to its employees) yang digambarkan dalam studi kasus terbuka.
  1. Pemerintah keWarga (Goverment to Citizen—G2C)
Dalam kondisi ini sebuah entitas (unit) pemerintah menyediakan layanan ke para warganya melalui teknologi E-commerce. Unit-unit pemerintah dapat melakukan bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan berbagai perusahaan(G2B). E-goverment yaitu penggunaan teknologi internet secara umum dan e-commerce secara khusus untuk mengirimkan informasi dan layanan publik ke warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas pemerintah, serta mereka yang bekerja di sektor publik.
E-goverment menawarkan sejumlah manfaat potensial : E-govermant meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi pemerintah, termasuk pemberian layanan publik. E-goverment memungkinkan pemerintah menjadi  lebih transparan pada masyarakat dan perusahaan dengan memberikan lebih banyak akses informasi pemerintah. E-goverment juga memberikan peluan bagi masyarakat untuk memberikan umpan balik ke berbagai lembaga pemerintah serta berpartisipasi dalam berbagai lembaga dan proses demokrasi.
E-goverment dapat dibagi menjadi tiga kategori :
Pemerintah ke Warga(Goverment to Citizen). Lembaga pemerintah makin banyak yang menggunakan internet untuk menyediakan layanan pada warga.
Pemerintah ke Perusahaan(Goverment to Business). Pemerintah menggunakan internet untuk menjual dan membeli dari perusahaan.
Pemerintah ke Pemerintah(Goverment to Government). Meliputi e-commerce intrapemerintah (transaksi antar pemerintah yang berbeda) serta berbagai layanan antar lembaga pemerintah yang berbeda.
Implementasi E-Goverment. Transformasi dari pemberian layanan pemerintah tradisional ke implementasi penuh layanan pemerintah online dapat menjadi proses yang memakan waktu. Terdapat enam tahap dalam transformasi ke e-goverment : tahap 1. publikasi penyebaran informasi; tahap 2. transaksi dua arah “secara resmi”, dengan sebuah departemen dalam waktu yang sama; tahap 3. portal multiguna; tahap 4. personalisasi portal; tahap 5. pengelompokkan layanan umum; tahap 6. integrasi penuh dan transformasi badan.
  1. Perdagangan Mobile(mobile commerce—m-commerce).
Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon selluler untuk mengakses internet dan berbelanja, maka hal ini disebut m-commerce.
C.    STANDAR TEKNOLOGI E-COMMERCE
Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:
1.      Electronic Data Interchange (EDI)
Dibuat oleh pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga digunakan dalam corporate web site.
2.      Open Buying on the Internet (OBI)
Adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya. OBI yang dikembangkan oleh konsorsium OBI http://www.openbuy.org/ didukung oleh perusahaan-perusahaan yang memimpin di bidang teknologi seperti Actra, InteliSys, Microsoft, Open Market, dan Oracle.
3.      Open Trading Protocol (OTP)
OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun Microsystems, dan British Telecom.
4.      Open Profiling Standard (OPS)
Sebuah standar yang di dukung oleh Microsoft dan Firefly http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang dapat dia share dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.

5.      Secure Socket Layer (SSL)
Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di public domain.
6.      Secure Electronic Transaction (SET)
SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant. Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung di dukung oleh masyarakat perbankan. Ujicoba pertama kali dari SET di e-commerce dilakukan di Asia.
7.      Truste
Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.

D.    ISTILAH-ISTILAH DALAM E-COMMERCE
1.      Digital atau electronic cash: juga dikenal sebagai e-cash, istilah ini ditujukan untuk beberapa pola / metoda yang memungkinkan seseorang untuk membeli barang atau jasa dengan cara mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer yang lain. Nomor tersebut, seperti yang terdapat di mata uang, di isukan oleh sebuah bank dan merepresentasikan sejumlah uang betulan. Salah satu kelebihan yang dibawa oleh digital cash adalah sifatnya yang anonymous dan dapat di pakai ulang, seperti uang cash biasa. Hal ini merupakan perbedaan utama antara e-cash dengan transaksi kartu kredit melalui Internet.
2.      Digital money: adalah terminologi global untuk berbagai e-cash dan mekanisme pembayaran elektronik di Internet.
3.      Disintermediation: adalah proses untuk memotong jalur perantara. Kira-kira pada saat perusahaan yang berbasiskan web membypass kanal retail tradisional dan menjual secara langsung ke pelanggan / pembeli, maka perantara tradisional – seperti toko dan jasa mail order – akan kehilangan pekerjaan.
4.      Electronic checks: pada saat ini sedang di ujicoba oleh CyberCash http://www.cybercash.com/, sistem check elektronik seperti PayNow akan mengambil uang dari account check di bank pelanggan untuk membayar PAM atau telepon.
5.      Electronic wallet: Pola pembayaran – seperti CyberCash Internet Wallet http://www.cybercash.com/, akan menyimpan nomor kartu kredit anda di harddisk anda dalam bentuk terenkripsi yang aman. Anda akan dapat melakukan pembelian-pembelian pada situs Web yang mendukung electronic wallet tersebut. Jika anda ingin membeli sesuatu pada toko yang mendukung electronic wallet, maka pada saat menekan tombol Pay maka proses pembayaran melalui kartu kredit akan dilakukan transaksinya secara aman oleh server perusahaan electronic wallet. Vendor browser pada saat ini telah berusaha untuk melakukan negosiasi untuk memasukan teknologi e-wallet tadi ke produk mereka.
6.      Extranet: adalah sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan jaringan internal satu perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka maupun pelanggan mereka. Dengan cara itu sangat mungkin untuk mengembangkan aplikasi e-commerce yang memungkinkan menyambungkan semua aspek bisnis, dari proses pemesanan hingga pembayaran.



E.SISTEM KEAMANAN PADA E-COMMERCE

E-Commerce
—  E-commerce merupakan proses bisnis yang dijalankan melalui melalui elektronik, misalnya transaksi jual-beli barang dan jasa secara online.
—  Jenis e-commerce yaitu :
—  Business to business (B2B)
—  Business to consumer (B2C)
—  Consumer to consumer (C2C)
Faktor Keamanan
—  Pengelolaan dan penjagaan keamanan secara fisik.
Penambahan perangkat-perangkat elektronik (perangkat lunak dan perangkat keras) untuk melindungi data, sarana komunikasi serta transaksi
Pilar Keamanan Sistem E-Commerce
—  Authentication (keabsahan pengirim)
—  Identitas pengguna/pengirim data teridentifikasi (tidak ada kemungkinan penipuan)
—  Confidentiality (kerahasiaan data)
—  data tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berhak
—  Integrity (keaslian data)
—  data tidak dapat diubah secara tidak sah
—  Non-Repudiation (anti-penyangkalan)
—  tidak ada penyangkalan pengiriman data (dari pihak penerima terhadap pihak pengirim)
Ancaman Keamanan dan Solusi
  • Pencegatan data , pembacaan dan modifikasi data secara tidak sah
  • Kecurangan (fraud) yang dilakukan oleh orang-orang yang  identitasnya tidak diketahui
  • Akses yang tidak sah oleh seseorang terhadap data milik orang lain.

Solusi
  • Enkripsi  (Menyandikan data)
  • Otentifikasi  (Melakukan verifikasi terhadap identitas pengirim dan penerima)
  • Firewall  ( Menyaring serta Melindungi lalu lintas data di jaringan atau server)
Meningkatkan keamanan (sisi bisnis)
—  Risk analysis untuk menentukan aset dan resiko
—  Bagaimana dampak lubang keamanan terhadap bisnis?
—  Buat rencana (plan) dan alokasikan dana (budget)
—  Tentukan kebijakan
Meningkatkan keamanan (sisi teknis)
—  Penggunaan teknologi kriptografi, enkripsi
—  Penggunaan kunci publik (public key)
—  Kebutuhan Infrastruktur Kunci Publik (IKP)/ [Public Key Infrastructure - PKI]
—  Certification Authority (CA)
—  Public key server, Certificate Repository
—  Certificate Revocation Lists (CRL)
—  Penggunaan smartcard dapat membantu
Keamanan untuk Jaringan: Firewall
—  Saat kita menghubungkan sumberdaya perusahaan ke jaringan publik seperti internet, kita meletakkan data-data & sistem komputer kita dlm keadaan yg beresiko tinggi. Tanpa menggunakan firewall, baik keamanan data maupun integritas data merupakan sasaran serangan bagi para hacker.
—  Firewall dpt melindungi serangan-serangan pada protokol individual atau aplikasi, dan dapar secara efektif melindungi sistem komputer dari spoofing (program2 merusak yg menyamar sebagai aplikasi2 yg bermanfaat)

Resiko e-Commerce:
- Kehilangan segi financial secara langsung karena kecurangan
- Pencurian informasi rahasia yang berharga
- Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan
- Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak
- Kehilangan kepercayaan dari para konsumen
- Kerugian-kerugian yang tidak terduga
Faktor Pendorong Kemunculan dan Perkembangan Keamanan e-Commerce:
- Kemajuan infrasutruktur sistem komunikasi
- Meledaknya sistem perdagnagn global
- Sistem perdagangan real time
- Meningkatkan rasa pengertian/penghargaan terhadap segala resiko yang
mungkin terjadi
- Tersedianya teknologi sistem keamanan (security)
- Sistem keamanan sebagai aset yang berharga
- Politik
- Pengakuan terhadap pernyataan sah
Secure Electronic Commerce: e-Commerce yang menggunakan prosedur sistem
keamanan dan teknik-teknik untuk menghadapi segala resiko yang terjadi. Fungsifungsi
umumnya antara lain:
- Authentication (Pembuktian keaslian)
- Confidentiality (kerahasiaan)
- Data integrity (integritas data)
Biasanya semua itu diimplementasikan dengan menggunakan teknologi kriptografi
seperti enkripsi dan digital signature.


KONSEP DASAR KEAMANAN e-Commerce
Tujuan-tujuan Sistem Keamanan Informasi:
- Confidentially : Menjamin apakah informasi yang dikirim tersebut tidak dapat
dibuka atau tidak dapat diketahui oleh orang lain yang tidak berhak.
- Integrity: Menjamin konsistensi data tersebut apakah masih utuh sesuai aslinya
atau tidak, sehingga upaya orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk
melakukan penduplikatan dan perusakan data bisa dihindari.
3
- Availability: Menjamin pengguna yang sah agar dapat mengakses informasi dan
sumber miliknya sendiri.
- Legitimate Use: Menjamin kepastian bahwa sumber tidak digunakan oleh orangorang
yang tidak bertanggung jawab.
Sistem Keamanan Informasi: Merupakan penerapan teknologi untuk mencapai tujuantujuan
keamanan sistem informasi dengan menggunakan bidang-bidang utama yaitu:
- Sistem Keamanan Komunikasi (Communications security) merupakan
perlindungan terhadap informasi ketika di kirim dari sebuah sistem ke sistem
lainnya.
- Keamanan Komputer (Computer security) adalah perlindungan terhadap sistem
informasi komputer itu sendiri.
- Keamanan secara fisik seperti pengamanan oleh penjaga keamanan, pintu yang
terkunci, sistem control fisik lainnya, dan sebagainya.
- Keamanan Personal meliputi kepribadian orang-orang yang mengoperasikan
atau memilki hubungan langsung dengan sistem tersebut.
- Keamanan administrative contohnya mengadakan control terhadap perangkatperangkat
lunak yang digunakan, mengecek kembali semua kejadian-kejadian
yang telah diperiksa sebelumnya dan sebagainya.
- Keamanan media yang digunakan meliputi pengontrolan terhadap media
penyimpanan yang ada dan menjamin bahwa media penyimpanan yang
mengandung informasi sensitive tersebut tidak mudah hilang begitu saja.
Konsep Dasar e-Commerce:
- Security Policy (Kebijaksanaan keamanan yang digunakan) merupakan satu set
aturan yang diterapkan pada semua kegiatan-kegiatan pengamanan dalam
security domain. Security domain merupakan satu set sistem komunikasi dan
computer yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan.
- Authorization (Otorisasi) berupa pemberian kekuatan secara hukum untuk
melakukan segala aktifitasnya
- Accountability (kemampuan dapat diakses) memberikan akses ke personal
security.
- A Threat (Ancaman yang tidak diinginkan) merupakan kemungkinankemungkinan
munculnya seseorang, sesuatu atau kejadian yang bisa
membahayakan aset-aset yang berharga khususnya hal-hal yang berhubungan
dengan confidentiality, integrity, availability dan legitimate use.
- An Attack (Serangan yang merupakan realisasi dari ancaman), pada sistem
jaringan computer ada dua macam attack, yaitu passive attack (misalnya
monitoring terhadap segala kegiatan pengiriman informasi rahasia yang
dilakukan oleh orang-orang yang tidak berhak) dan active attack (misalnya
perusakan informasi yang dilakukan dengan sengaja dan langsung mengena
pada sasaran).
- Safeguards (Pengamanan) meliputi control fisik, mekanisme, kebijaksanaan dan
prosedur yang melindungi informasi berharga dari ancaman-ancaman yang
mungkin timbul setiap saat.
- Vulnerabilities (Lubang-lubang kemaan yang bisa ditembus)
- Risk (Resiko kerugian) merupakan perkiraan nilai kerugian yang ditimbulkan oleh
kemungkinan adanya attack yang sukses.
4
- Risk Analysis (Analisa Kerugian) merupakan proses yang menghasilkan suatu
keputusan apakah pengeluaran yang dilakukan terhadap safeguards benarbenar
bisa menjamin tingkat keamanan yang diinginkan.
Threats (Ancaman):
- System Penetration : orang-orang yang tidak berhak, mendapatkan akses ke
sistem computer dan diperbolehkan melakukan segalanya.
- Authorization Violation: Ancaman berupa pelanggaran atau penayalahgunaan
wewenang legal yang dimiliki oleh seseoarang yang berhak.
- Planting: Ancaman yang terencana misalnya Trojan horse yang masuk secara
diam-diam yang akan melakukan penyerangan pada waktu yang telah
ditentukan.
- Communications Monitoring: penyerang dapat melakukan monitoring semua
informasi rahasia.
- Communications Tampering: penyerang mengubah informasi transaksi di tengah
jalan pada sebuah jaringan komunikasi dan dapat mengganti sistem server
dengan yang palsu.
- Denial of Service (DoS): Penolakan service terhadap client yang berhak.
- Repudiation: Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah
komunikasi yang terjadi dikarenakan sesuatu yang bersifat senagja, kecelakaan
ataupun kesalahan teknis lainnya.
Safeguards:
Yang dilakukan safeguards yaitu:
- Mencegah munculnya threats (ancaman) sebelum benar-benar terealisasi
- Meminimalisasikan kemungkinan terjadinya ancaman tersebut.
- Mengurangi akibat yang timbul karena ancaman yang sudah terealisasi.
Security service safe guards:
- Authentication Service: Memberikan kepastian identitas pengguna.
o Entity authentication: contohnya password.
o Data origin authentication: membuktikan sah tidaknya identitas dalam
bentuk pesna tertulis.
- Access Control Services: Melindungi semua fasilitas dan sumber-sumber yang
ada dari akses-akses yang tidak berhak.
- Confidentiality Service: Memberikan perlindungan terhadap informasi yang
berusaha disingkap oleh orang lain yang tidak berhak.
- Data Integrity Srevice: Perlindungan terhadap ancaman yang dapat mengubah
data item seandainya ini terjadi di dalam lingkungan security policy.
- Non-Repudiation Service: Melindungi user melawan ancaman yang berasal dari
user berhak lainnya. Ancaman tersebut dapat berupa kesalahan penolakan
ketika transaksi atau komunikasi sedang terjadi.



BAB III. PENUTUP

KESIMPULAN
Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat, dengan melibatkan banyaknya unsur yang menjadi pemain di dalam teknologi tersebut, maka sistem keamanan pada transaksi e-commerce sangat penting  sebagai unsur pendukung, perlu adanya perhatian yang lebih dari berbagai komponen yang ada.Diantaranya :
a.Dibutuhkannya kerjasama industri atau ruang lingkup bisnis , perguruan tinggi dan pemerintah untuk menghasilkan suatu sistem dan aturan yang tepat,guna terciptanya system keamanan yang optimal pada E-Commerce.
 b.Pengembangan sumber daya yang terlibat harus dapat menunjang kebutuhan sistem yang akan dijalankan.










DAFTAR PUSTAKA



Budi Raharjo, 2000,
 Keamanan dalam Electronic Commerce
, JakartaDeris Setiawan, 2002,
 E-Commerce
, Jakarta.Efraim Turban, Ephrain Mclean, James Watherbe, 2001,
 Information Technology For Management 
, John Wiley &Sons Inc.Ekawati Prihatini, 2006,
 Aspek Keamanan pada Jalur Komunikasi Short Message Servive
, Bandung.ETSI, 2001,
 Digital Cellular Telecomunications System, (Phase 2+); Security Aspects (GSM 02.09 version 8.0.1)
,European Telecomunications Standards Institution.Indira Fajar Putri dkk,
 Aplikasi eSMSis Sebagai IT dalam Sistem Informasi Bisnis
, Malang .Safri Lubis, 2008,
 Mengenal Lebih Dekat Mobile Commerce
, Jakarta.Uke Kurniawan Usman, 2000,
3G Network 
, JakartaV. Hassler , 2001, Security Fundamentals for e-Commerce, Artech House.Vorapranee Khu-Smith, Chris j Mitchell, 2002,
Using GSM to Enhance E-Commerce Security
, Information SecurityGroup, United Kingdom

http://muhammadsaputra807.blogspot.com/
 

2 komentar: